(Naomi) CINTAKU TUMBUH DI WARUNG BU DARMI | 48fredy
CINTAKU TUMBUH DI WARUNG BU DARMI
Hari yang melelahkan , aku harus berjalan lagi sejauh 2
kilometer ke depan kaena tidak ada ojek sama sekali disekitar terminal disini ,
oh ya kenalin aku maman , aku kuliah semester 3 di fakultas Teknologi di
Yogyakarta, aku asli Yogyakarta namun kedua orang tuaku tinggal di Bandung
karena ada urusan bisnis , dan aku akan kembali lagi ke Yogyakarta ke tempat
nenekku tinggal karena kedua orang tuaku terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan
mereka tidak mau sampai aku kurang perhatian dan terjerumus ke pergaulan bebas
yang negatif , oleh karena itu aku dikirim kembali ke Yogyakarta agar diasuh
oleh nenekku sampai beberapa tahun kedepan
*****************
hampir 1 jam aku berjalan mencari rumah nenekku , aku lihat banyak yang sudah
berubah , dulu masih banyak sawah di daerah sini , sekarang sudah menjadi
perumahan elite milik orang kaya , aku ingat dulu masih sering bermain layang
layang di lapangan dekat rumah dengan Bimo teman baikku waktu aku kecil , namun
sekarang entah dimana dia berada , benar benar berbeda suasana sekarang.
Setelah capek berjalan sekian lama , aku merasakan dahaga mulai menyerang , aku
pun memutuskan mampir di angkringan (baca : warung kopi) di seberang ajalan
“Bu es teh satu” kataku sambil duduk di bangku panjang di angkringan itu “oh
iya mas , tunggu sebentar , mii ada orang mau beli es” katanya setengah teriak
“iya bu , sebentar” , ternyata ibu pemilik warung itu memanggil anak gadisnya
yang seumuran denganku dan wajahnya cukup cantik menurutku , dia juga lumayan
tinggi. “mas mau pesan apa tadi ?” tanyanya “es teh aja 1” jawabku “oh iya ,
tunggu ya mas” katanya. Aku menikmati es teh itu sambil sesekali melirik ke
arah gadis itu , benar benar cantik , apalagi saat dia tersenyum , bikin
meleleh rasanya , namun saat aku tengah melamun tentang gadis itu tiba tiba ibu
pemilik warung tadi menegurku “Mas , udah habis tuh” “eh , iya bu , habis ,
soalnya anak ibu cantik juga hehe” kataku sambil sedikit tertawa “walah ,
masnya ini ada ada saja” “oh ya , jadi berapa bu ? es teh 1 sama pisang goreng
1” “2500 mas” “ini bu uangnya” kataku sambil memberikan uang 5000an “kapan
kapan mampir lagi ya mas” katanya sambil memberikan kembalianku “pasti lah bu ,
yasudah saya permisi dulu” kataku sambil meninggalkan warung itu.
*****************
akhirnya aku tiba di rumah nenekku , aku mengetuk pintu depan rumah dan tidak
ada jawaban dari dalam. “assalamualaikum nek , ini aku Maman” kataku setengah
teriak , pintu pun terbuka dan nenekku menyambut dengan pelukan “walah le ,
kamu sudah besar rupanya , nenek kangen sama kamu le” “iya nek , maman juga”
“tadi ayahmu sudah menelpon nenek , dan bilang kalau kamu mau tinggal disini ,
kebetulan nenek sudah menyiapkan kamarmu , ayo masuk” “iya nek” kataku sambil
masuk rumah nenekku.
******************
malam harinya , aku berniat kembali ke warung tempat aku membeli es teh tadi
dan kebetulan Cuma berjarak beberapa ratus meter saja , jadi aku menaiki sepeda
onthel milik kakekku dulu
sesampainya di warung aku segera memesan 1 gelas wedang jahe sebagai penghangat
tubuh karen malam ini sangat dingin. Sambil menikmati hangatnya jahe panas aku
pun berbincang dengan ibu pemilik warung itu karena suasana warung benar benar
sepi “bu , anaknya kemana ? sudah pulang ya ?” “iya nak , sudah malam jadi dia
pulang , mau belajar katanya” “wah rajin dong bu , anak ibu kelas berapa ?”
“kelas 2 SMA nak” “wah sama kayak saya bu berarti pas” “pas gimana maksudnya?”
“ya serasi gitu haha” kataku sambil tertawa “ah bisa aja” kata ibu pemilik
warung itu. Dan setelah menghabiskan jahe hangatku , aku segera pulang karena
sudah larut malam dan nggak enak membuat nenek menungguku.
**************
Keesokan harinya , aku disuruh nenekku ke pasar untuk berbelanja kebutuhan
sehari hari. Aku segera berangkat dengan menaiki sepeda milik kakekku.
sesampainya di pasar , aku segera mencari barang barang yang diperlukan ,
sedikit lebih mudah karena nenek sudah memberiku daftar belanjaan , namun saat
aku akan mencari barang terakhir yaitu tomat , seseorang menabrakku dari depan
dan membuat belanjaanku terjatuh “ah pakai mata dong kalau jalan” kataku sambil
memunguti belanjaanku yang berserakan “maaf maaf saya nggak sengaja” katanya
sambil berusaha membantu , dan saat kulihat ternyata anak ibu pemilik warung
langgananku itu “eh , kamu anak bu darmi kan ?” “iya aku naomi , anak bu darmi
pemilik warung itu” “kenalin aku maman” kataku sambil mengulurkan tangan
“yaudah , pulang bareng yuk” “bentar , aku mau cari tomat dulu” katanya , “wah
sama , sekalian aja barengan” “yaudah deh”. Setelah mencari tomat aku pun
membonceng naomi dengan sepeda tua milik kakekku itu untuk pulang
“mi , kamu asli anak sini ya ?” kataku membuka pembicaraan “iya , kamu sendiri
?” “ya aku sebenernya asli sini , namun pas aku lulus SMP aku pindah ke bandung
, karena pekerjaan orang tua” “ohh gitu ya , kamu dulu SMP mana ?” “aku SMP 2
mi , kamu sendiri ?” “wah sama dong” “loh apa kamu shinta naomi yang dulu
sekelas sama aku ?” kataku sambil menghentikan laju sepedaku
“iya , kok kamu tau namaku ?” “masak kamu lupa ? aku firman , cucunya bu kusuma
, inget nggak ?” “sebentar , firman yang mana sih ?” “ahh , yang dulu suka
ngatain kamu kribo gara gara rambut kamu yang ngombak dulu” “ohhh aku inget !
kamu yang dulu pernah masuk selokan kan ? hahaha” katanya sambil tertawa “yahh
, kalau bagian itu aja inget” “haha , abis lucu sih” katanya “tapi kamu banyak
berubah ya mi , jadi tambah cantik” “masa sih ? perasaan biasa aja” “beneran ,
aku nggak bohong , padahal dulu kamu itu dekil banget haha” “kumat deh
jahatnya” katanya sambil cemberut “canda canda , eh ayo buruan naik , aku udah
ditungguin nenekku nih” “sama , yuk” katanya sambil menaiki boncengan sepedaku
***************
saat sampai depan warungnya ibu darmi , ternyata bu darmi sedang di depan
warung dan melihat kami berdua “eh eh , kok kamu minta diboncengin segala nduk
, kan nggak sopan” katanya saat melihat kami “nggak apa apa kok bu , kenalin bu
, saya firman , cucunya bu kusuma dan saya teman sekolahnya naomi bu” “loh jadi
kamu ini nak firman ? walah walah sudah besar kamu” “hehe iya bu , ya sudah
sekarang saya mau permisi dulu bu , monggo” “iya le , monggo monggo”
***************
sesampainya di rumah , aku segera menyerahkan belanjaan pada nenek dan
membantunya memasak di dapur , “nek , warung depan itu ternyata milik bu darmi ya
? kok nenek nggak ngasih tau aku sih” “salah sendiri kamu nggak tanya nenek le”
“ah nenek malah gitu , eh nek anaknya bu darmi itu cantik yo , padahal dia dulu
itu jelek banget lho nek” “hus , nggak boleh menggunjing orang lain , sudah
kamu potong saja itu tomat buat nanti makan malam” kata nenek
****************
Keesokan harinya , setelah kemarin ijin sama nenekku dan ternyata aku mendapat
ijin dari nenek kalau aku ingin membantu-bantu di tempatnya bu darmi , maka
sepulang sekolah aku segera ke tempat bu darmi dan bilang kalau aku ingin
membantu-bantu di tempatnya, “walah nggak usah nak , nanti malah merepotkan nak
maman” “nggak apa-apa bu , saya ikhlas kok , lagian saya udah ijin sama nenek
bu” “tapi apa bener nak maman ndak keberatan ?” “yo jelas ndak to bu , saya
sudah biasa kayak gini” “ya sudah nak maman boleh bantu disini” “wah
terimakasih banyak bu” kataku sambil mencium tangan bu darmi , dan sejak hari
itu aku sering membantu bu darmi jualan , dan otomatis aku sering bertemu
dengan naomi , membuat hubungan kami semakin dekat setiap harinya
**************
6 BULAN KEMUDIAN ...............................
Aku dan Naomi semakin akrab , kami sering jalan berdua walaupun hanya ke pasar
tapi sangat berharga bagiku , dan tak terasa benih benih cinta tumbuh dihatiku
, aku sering memandangi naomi saat kami sedang berdua di warung , sampai suatu
hari aku dan naomi sedang ke pasar , semua berjalan seperti biasa sampai
seorang cowok seumuranku tiba tiba menyapa naomi , “eh , ini naomi kan ?” “iya
, masnya siapa ya?” tanya naomi “ini aku ricky , temen SMA kamu dulu” “ricky ?
oh ya ! aku inget , kamu apa kabar rick ?” “aku baik baik aja mi , kamu sendiri
?” “alhamdulillah sehat” “oh ya , ngapain kamu di pasar ?” “belanja buat
kebutuhan warung , kamu sendiri ?” “aku nganter nenek , soalnya beberapa bulan
ke depan aku akan tinggal disini” “oh ya ? wah pasti seru , eh iya , kenalin
ini firman temenku smp dulu” “ohh , ricky” katanya sambil mengulurkan tangan
“firman” jawabku singkat “mi , kapan kapan aku mampir warung kamu ya ? boleh
kan ?” “silahkan datang aja rick” “yaudah deh , aku harus cabut dulu , takut
nenekku nungguin , salam buat ibu kamu ya mi” katanya sambil meninggalkan kami
“iya rick , hati hati ya” kata naomi sambil melambaikan tangan , “itu temen
kamu ya ?” tanyaku pada naomi “he.em , temen SMA dulu , katanya sih dia kuliah
di jakarta” “oh gitu ya , yaudah deh , ayo buruan pulang”
****************
Dan sejak saat itu , hari hari kulalui sedikit membosankan ,
tidak seperti dulu saat hanya ada aku dan naomi , mulai sekarang teman SMA
naomi itu sering datang ke warung , walau hanya sebentar tapi cukup mengganggu
juga menurutku , dan sekarang naomi malah lebih dekat dengan ricky daripada
denganku , saat warung sepi aku lebih sering duduk di belakang sambil murung
aku berpikir , apa harus aku meninggalkan naomi saat ini juga ? mungkin dia
sudah menemukan penggantiku untuk mengisi hari harinya yang kosong tapi ... ah
sudahlah.Rupanya bu darmi menyadari perubahan sikapku ini , saat aku sedang
murung sendiri dia mendekatiku “Jodoh itu ditangan Tuhan , kita sebagai manusia
hanya bisa berusaha dan berdoa , selebihnya kita pasrahkan ke Tuhan” katanya ,
aku mendongak ke atas dan kulihat bu darmi yang berbicara “eh ibu disini
ternyata” kataku
“aku tau kamu mencintai naomi nak firman , tapi ibu tidak bisa berbuat apa apa
untuk membantu nak firman , semua ibu pasrahkan pada naomi , karena bagi ibu
yang sudah tua ini , tidak ada hal yang lebih membahagiakan selain melihat
naomi tersenyum” katanya lirih , “iya bu , saya juga tau” kataku sambil melihat
naomi dan ricky yang sedang bercanda berdua di bangku warung
“menurut ibu , nak firman anaknya baik , sopan , dan ibu suka dengan pemuda
yang mau bekerja keras seperti nak firman” katanya lagi , wah berarti bu darmi
sudah merestui aku dengan naomi , sekarang tinggal bagaimana aku mendapatkan
hati naomi.”makasih bu” kataku sambil mencium tangan bu darmi “yasudah bu ,
saya mau cuci piring dulu” kataku sambil meninggalkan bu darmi
*************
Hari hari berikutnya masih sama , ricky masih sering datang ke warung , mungkin
dia juga memiliki rasa yang sama seperti yang ku rasakan , sampai suatu hari
aku tidak datang ke warung dan pergi ke lapangan , aku sudah memberitahu
nenekku kalau naomi datang ke rumah , bilang saja aku sudah kembali ke bandung
karena aku tidak mau mengganggu hubungan naomi dengan ricky lagi , lama aku
berdiam diri di lapangan sambil melihat birunya langit dan awan yang berjalan
mengiringinya , samar-samar aku melihat naomi dari kejauhan dengan sepeda ungu
miliknya , aku segera menutup kepalaku dengan jaket hoodie milikku , aku
melirik dia tengah menoleh ke kiri dan kanan , dan ternyata dia mendatangiku ,
pelan pelan aku melirik ada sepasang kaki yang berdiri di depanku , “permisi ,
ini firman bukan ?” “bukan , saya bukan firman” “aku tau kamu firman , kenapa
kamu pergi gitu aja ? jawab !” katanya , aku membuka jaketku , “aku hanya takut
mengganggu kebahagiaan kalian” kataku “kalian ? aku justru nggak bahagia man ,
aku sayang kamu man ! apa kamu nggak ngerti apa yang aku rasain ?” katanya , aku hanya diam , “kamu tau siapa ricky itu
? dia mantanku saat aku SMA , dia selingkuhin aku ! , beda dengan kamu man ,
walau dulu kamu sering bilang aku dekil lah , kribo lah , aku nggak peduli ,
tapi sekarang aku merasakannya , aku cinta sama kamu , aku sayang sama kamu man
!” katanya sambil menangis , aku menatap wajahnya , “tapi semua terlambat mi ,
aku harus pergi” “jadi kamu akan ninggalin aku ? KAMU JAHAT ! , kamu memberi ku
harapan palsu man , aku benci sama kamu !” katanya sambil terduduk menangis di
depanku , “sekarang terserah kamu , kamu mau pergi ya silahkan , toh aku juga
bukan siapa siapa kamu , aku hanya gadis kampung anak pemilik warung kecil” ,
aku memegang kedua tangan yang menutupi wajah naomi “sudah ngomel ngomelnya
tuan putri ?” , dia diam , “sebenernya aku nggak balik ke bandung , lagian
orang tuaku juga masih di jakarta , terus aku juga harus kuliah juga , tapi ada
1 hal yang bisa menyebabkan aku nggak jadi pergi” “apa itu man ?” “aku harus
bisa bawain nenekk calon menantu , apa kamu mau naomi ?” “jadi kamu ...” “iya
mi , aku juga cinta kamu , jauh sebelum kamu mencintaiku” “ih kamu jahat man ,
bikin aku nangis kayak gini” “lah , siapa suruh ngomel ngomel , hahaha” , naomi
pun tersenyum , dan aku memeluk naomi erat , “makanya lain kali jangan ngomel
ngomel duluan” kataku sambil mencubit hidungnya “abisnya kamu gitu man , kamu
jahat” “jahat tapi bisa bikin kamu klepek klepek kan ? haha” , dan sejak saat
itu aku dan naomi resmi berpacaran , dan kabar baiknya kedua orang tuaku
membolehkan aku tinggal lebih lama di tempat nenekku karena mereka masih sibuk
dengan bisnisnya.
-TAMAT- ^_^
Creator By : Kenzo Kato
Posting Komentar untuk "(Naomi) CINTAKU TUMBUH DI WARUNG BU DARMI | 48fredy"