Musim Panas (Summer) | Cerpen JKT48 | 48fredy
Hari ini adalah hari pertama musim panas. tidak seperti yang lain, Naomi sangat benci musim panas. entah apa alasannya yang jelas setiap musim panas tiba, Naomi tidak pernah keluar rumah hanya untuk sekedar menikmati terik mentari, apalagi untuk berlibur.
Waktu sudah menunjukan pukul 12.00. sinar mentari sangat terik, seperti mendorong Naomi untuk segera pergi ke luar menikmati panasnya musim panas. Naomi sudah tidak tahan dengan sinar matahari yang terus berbayang bayang di wajahnya, akhirnya Naomi menyerah dan segera keluar dari kamarnya.
"selamat pagi!" ucap Naomi malas.
"ini udah siang woyyy!" seru kakak lelakinya.
"oh gitu yaa.."
"kamu itu cewek pemales banget sih! tadi di suruh ibu pergi belanja, pergi sana!"
"apa!? enak aja, panas tau!"
"udahlah sana, dari pada ibu marah!"
"heuhh!! yaudah deh!"
Dulu hidup Naomi biasa saja, tapi setelah ayahnya meninggal hidupnya menjadi kacau. keluarganya terpuruk karna kepergian tulang punggung keluarganya, perekonomiannyapun menjadi selalu kekurangan.
Hal itu yang mendorong ibunya untuk terus bekerja keras. sedangkan yang mengurus rumah adalah Naomi dan kadang kakaknya. kali ini giliran Naomi, biasanya Naomi tidak pernah protes, tapi karna ini adalah musim panas, makanya dia males tingkat hokage.
Tapi ini tidak bisa di tolak, dengan sangat terpaksa akhirnya Naomi sudah siap dan sangat cantik. tapi sudah yakin, hatinya saat ini tidak secantik wajah manisnya. akhirnya Naomi pergi ke luar rumah walaupun terpaksa.
***
Setelah selesai berbelanja, Naomi segera pulang. dengar berjalan kaki, sangat terasa panasnya terik matahari, walaupun begitu ia terus berjalan cepat.
Langkahnya terhenti ketika melihat sebuah taman bermain yang ramai dengan canda tawa anak anak. entah apa yang di pikirkannya, dia langsung masuk ke taman bermain itu.
Yang di lakukan Naomi hanyalah melihat sekelilingnya seperti merasakan indahnya kenangan masalalu. Naomi terus tersenyum dan menyapa anak anak yang ada di sekitarnya, sesekali Naomi memberikan lolipop yang dia beli tadi.
"hai!" ujar seorang lelaki di belakangnya.
"hai, ada apa?" tanya Naomi.
"nama aku Angga, kamu siapa?"
"Naomi"
Perlahan mereka berjalan menuju bangku taman dekat sini. Naomi memang sering ke sini tapi semenjak ayahnya meninggal, Naomi tidak pernah ke sini, sehingga ia merasa asing dengan orang orang yang ada disini.
"hmm.. kamu baru pindah ke daerah sini?" tanya Angga.
"oh engga, aku udah lama tinggal di sini, cuma jarang aja ke tempat ini"
"waah, kenapa tuh?"
"males aja" jawab Naomi singkat.
Seingat Naomi, baru kali ini ia mengobrol dengan orang selain kakak dan ibunya. dan anehnya Naomi merasa nyaman bila bersama Angga, padahal baru beberapa menit yang lalu bertemunya.
Rasanya sudah dua tahun semenjak ayahnya meninggal Naomi tidak pernah bersosialisasi dengan teman bahkan orang orang yang di sekitarnya tapi kali ini rasanya Naomi ingin terus hidup dan bangkit dari kesedihannya.
"kalau kamu sering ke sini?"
"setiap musim panas aku selalu kesini"
"oh, gitu yaa, ngapain sih musim panas kesininya? kan panas!"
"haha.. kamu gak suka musim panas yaa?"
"yee, kirain udah tau dari tadi"
"hehehe, maaf maaf. kalo aku suka banget musim panas, karna musim panas itu jiwa aku"
"ah, lebay!"
Sedang asik asiknya mereka mengobrol ternyata hp Naomi berbunyi. kakak Naomi menelfon, marah marah gak jelas karna kelaparan. padahal baru aja Naomi mulai ceria, eh udah di ganggu.
***
Keesokan harinya. entah kenapa pagi ini Naomi ingin sekali pergi ke taman kemarin, mungkin karna ingin bertemu Angga. mulailah Naomi tersenyum kembali ketika mengingat Angga. tapi, apakah angga akan ada disana.
Naomi mengingat kata kata Angga kemarin, Angga akan selalu ada di sana setiap musim panas. karna itulah Naomi segera bersiap lalu pergi ke taman tanpa berpamitan pada ibu dan kakaknya.
Lima menit kemudian. Naomi telah sampai di taman, tapi ia tidak melihat Angga di sekitarnya, Naomi mencoba berkeliling di taman ini sambil bermain dengan anak anak.
Baru saja akan mencari, tiba tiba Angga sudah ada di hadapannya sambil tersenyum manis tapi Naomi malah membalas dengan senyuman heran.
"kenapa? kok mukanya gitu sih?" tanya Angga heran.
"kok ada disini?" Naomi balik tanya tanpa merubah ekspresi wajahnya.
"dari tadi juga disini!"
"masa sih?"
"iya!"
"ah, bohong!
"beneran!"
"yaudah deh gausah di bahas, mungkin aku agak rabun matanya"
"hahaha.."
Mulailah mereka akrab kembali seperti kemarin, Naomi begitu bahagia mempunyai teman seperti Angga. selain seru dan baik, Angga juga tampan tapi Naomi juga masih heran dengan perasaannya saat ini.
Naomi belum pernah merasakan hal yang namanya cinta, tapi saat ini jantungnya selalu berdegup kencang ketika bersama Angga, apalagi ketika rambutnya dikibas angin bersama semum manis yang selalu keluar dari dirinya tiba tiba. kalaupun ini bukan cinta, Naomi tidak mau ini berakhir cepat.
Sinar mentari yang begitu terik membuat senyumnya sangat indah. hari ini sangat panas tapi Naomi tidak merasakannya, yang terpenting sekarang adalah bersama Angga dibawah sinar mentari yang mengalirkan perasaan lembut ke hariku.
Sinar mentari lama kelamaan mulai meredup, berarti Naomi dan Angga sudah terlalu lama berada di sini. meskipun tidak ingin berakhir, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang karna hari sudah gelap.
"aku pulang!" Naomi sampai di rumah.
Tidak ada jawaban, seperti tidak ada orang di rumah. dan ternyata ibu dan kakaknya bertengkar seperti biasanya, terdengar suara keras dari ruang tengah.
"lebih baik aku pergi dari rumah ini!" ucap kakak Naomi yang baru keluar ruang tengah dan menuju pintu rumah.
"sana pergi!" ucap ibu Naomi emosi.
Kakak Naomi pergi meninggalkan rumah, Naomi yang melihat kejadian itupun merasa sedih karna hampir setiap haru harus begini. Naomi menangis dan berlari menuju kamarnya.
***
Karna semalaman menangis, paginya kepala Naomi merasa pusing. ketika Naomi terbangun, tidak ada siapa siapa di rumah, semalaman kakaknya tidak pulang dan ibunya berangkat pagi pagi sekali. Hari ini Naomi ada janji dengan Angga, tapi rasanya Naomi tidak mampu untuk pergi ke taman sendiri.
Rasa bosanpun mulai dirasakan Naomi, biasanya ia bahagia diam dirumah sendiri, tapi kali ini ia merasa berbalik. rasa ini berakhir ketika bel rumah berbunyi. ketika membuka pintu, ternyata itu Angga.
"Angga?" ucap Naomi bahagia sekaligus heran.
"lho kok mukanya kaya kemarin lagi, gak seneng aku kesini?"
"bukan gitu, aku heran, kenapa kamu tau rumah aku?"
"oh itu.. hmm.. kemarin aku liat kamu kesini" jawab Angga ragu.
"oh, gitu, yaudah masuk"
Mereka berdua masuk ke dalam rumah. seperti biasa, apapun yang di bicarakan, mereka selalu terlihat akrab. Angga dan Naomi memang sahabat yang kompak meskipun baru beberapa saat.
"Naomi, rumahnya kok sepi, pada kemana?"
"ibu aku kerja, kakak aku lagi pergi terus ayah aku udah lama meninggal"
"oh maaf, aku gak bermaksud .."
"udahlah ga apa apa, aku udah biasa"
"oh, oke"
Sudah berada cukup lama di rumah Naomi, Angga memutuskan untuk pulang. mereka tau ketika esok dan seterusnya pasti akan bertemu lagi, jadi mereka tidak akan merasa sendiri.
Berminggu minggu berlalu, Naomi tidak pernah bosan bermain setiap hari bersama Angga. Naomi rasa hidupnya telah cerah kembali secerah mentari di musim panas. tapi pada malam terakhir musim panas itu, semuanya seperti dulu lagi.
***
"Naomi, ibu mau bicara sebentar" ucap ibu Naomi tiba tiba.
"ada apa bu?"
"kamu pasti ingatkan malam ini?"
"iya, Naomi ingat, malam ketika ayah meninggal karna kecelakaan"
"Naomi, mungkin kita sangat kehilangan ayah saat itu, tapi mulai malam ini kita tidak boleh lagi bersedih, karna kamu akan mempunyai ayah baru" jelas ibu Naomi dan Naomipun menoleh cepat ke ibunya.
"maksud ibu apa?!" tanya Naomi sinis.
"ibu akan menikah lagi"
"ibu, Naomi fikir ibu gak akan bisa lupain ayah, tapi ternyata .."
"ini juga buat kepentingan keluarga kita"
"kepentingan keluarga? ini itu kepentingan ibu sendiri!"
"tapi ibu gak bisa batalin karna pernikahannya seminggu lagi, ibu sudah minta persetujuan dari kakak kamu tapi .."
"apa!? jadi karna ini juga kakak pergi?! kalo kaya gini, Naomi juga mau pergi!"
Berlari keluar sambil menangis, itulah hal yang dilakukan Naomi. ia tidak mendengar ibunya yang terus meneriakan namanya. Naomi tidak tau kemana ia akan pergi tapi yang jelas langkah kakinya menuju ke taman berharap bertemu Angga walaupun itu tidak mungkin.
Sampai di taman, Naomi menangis bersedih. rasanya sangat sakit ketika mendengar ibu menikah lagi, ayah juga mungkin telah dilupakan oleh ibu. ibu itu jahat.
"Naomi, kamu kenapa?"
Angga tiba tiba ada di depannya, tanpa memikirkan apapun Naomi memeluk Angga dan menangis di pelukannya. mungkin yang saat ini bisa membantunya hanya Angga.
"Angga, aku pergi dari rumah" ucap Naomi sambil melepaskan pelukannya lalu duduk kembali di bangku taman.
"lho, kenapa?"
"ibu mau menikah lagi, aku gak terima itu"
"oh, kenapa gak terima? itukan bisa ngebantu ibu kamu biar gak cape kerja"
"tapi ibu udah lupain ayah" ucap Naomi lalu menangis kembali.
"bukan berarti gitu dong, kamu harus kasihan sama ibu kamu" jelas Angga sambil merangkul bahu Naomi.
"iya juga, tapi sekarang aku belum siap!"
"yaudah, kamu omongin aja baik baik, jangan ngambek dulu. oh iya, aku mau ngomong sama kamu"
"apa?"
"aku gak bisa terus terusan sama kamu"
"hah? kenapa?"
"karna besok musim panas udah selesai, jadi aku harus pergi"
"kamu pindah?"
"bukan gitu, kamu ingetkan kalo pas pertama ketemu aku bilang kalau musim panas itu jiwa aku"
"iya" Naomi masih bingung.
"jadi karna musim panas udah selesai, aku harus pergi"
"tunggu, aku gak ngerti, maksudnya apa?" Naomi mulai bersedih kembali.
"aku ini cahaya musim panas, aku bukan manusia kaya kamu"
"kamu pasti bohongkan!"
"engga, aku serius, tolong ngerti dan sebentar lagi hari ini akan berakhir"
"bener atau engga, aku gak pengen kamu pergi, aku mohon" ucap Naomi yang tiba tiba memeluk Angga.
"aku harus pergi, kamu jaga diri baik baik ya" Angga membalas pelukan Naomi. "kamu harus janji sama aku kalo kamu gak bakalan sedih lagi dan harus ceria kaya waktu itu" lanjut Angga.
"sebelum kamu pergi, aku mau nyampein kalo aku suka sama kamu!
"aku juga, musim panas tahun depan aku bakalan dateng lagi, makanya kamu jangan benci musim panas!, sekarang aku pergi dulu, sayounara!!"
Perlahan Angga yang saat itu tersenyummulai berubah menjadi sebuah cahaya panjang, kini tubuh Angga sudah tidak bisa di sentuh Naomi. cahaya itu membuat Naomi kesilauan, cahaya itu terbang ke langit sangat cepat. kini Naomi hanya bisa pasrah dan menunggu musim panas selanjutnya.
"cahaya musim panas itu adalah sahabat sejatiku dan cinta pertamaku, terimakasih tuhan telah mengirimkan dia walaupun hanya sesaat ..."
Posting Komentar untuk "Musim Panas (Summer) | Cerpen JKT48 | 48fredy"